Ϩ

Welcome

Blogger M. Hadid Awaludin

Green IT

Sabtu, 15 Maret 2014




Komputasi hijau (bahasa Inggris: green computing) adalah kajian dan praktik penggunaan sumber daya komputer secara efisien. Sasaran primer program-program tersebut adalah pencakupan TBL (triple bottom line: manusia, planet, laba), suatu pengembangan spektrum nilai dan kriteria untuk pengukuran kesuksesan organisasi. Sasarannya antara lain adalah untuk mengurangi penggunaan bahan-bahan berbahaya, memaksimalkan efisiensi energi selama umur produk, dan meningkatkan daur ulang serta biodegradasi bagi produk gagal dan limbah pabrik.
Sistem TI modern bergantung pada campuran rumit manusia, jaringan, serta perangkat keras. Karenanya, suatu prakarsa komputasi hijau harus bersifat sistematis dan ditujukan bagi masalah yang semakin rumit. Unsur-unsur dari solusinya dapat berupa kepuasan pengguna akhir, restrukturisasi manajemen, kepatuhan terhadap regulasi, pembuangan limbah elektronik, telecommuting, virtualisasi sumber daya server, penggunaan energi, solusi thin client, serta ROI (return on investment).

Komputasi Hijau (Green Computing) adalah adalah suatu cara atau metode dalam ruang lingkup penggunaan komputer dan perangkat IT lainnya untuk menghemat energi, mengurangi pemanasan global maupun pencemaran lingkungan. Dalam komputasi hijau lebih mengacu pada komputasi yang ramah lingkungan. Tujuan komputasi hijau sama dengan gerakan go green pada umumnya yaitu mengurangi penggunaan bahan berbahaya. Dari sisi perangkat keras, perangkat komputer yang sudah memiliki sertifikasi energy star merupakan standar internasional untuk sebuah produk energi yang efisien. Dari sisi perangkat lunak yang menerapkan fungsi untuk mengendalikan penghematan sumber daya perangkat listrik. Dalam komputasi hijau cenderung lebih dilihat dari penggunanya. Dengan keahlian dan pemikiran pengguna yang bisa membuat suatu barang elektronik yang sudah tidak terpakai (bekas) dapat digunakan kembali sehingga tidak perlu untuk membuangnya menjadi sampah.

Green Computing pada PC

  • Menggunakan komputer seperlunya, apabila sudah tidak digunakan sebaiknya komputer dimatikan saja, terutama pada malam hari.
  • Screen Server bukanlah penyimpan energi, lebih baik mematikan monitor.
  • Apabila tidak mematikan komputer, lebih baik memilih mode power hibernate agar menghemat 98% energi.
  • Menggunakan PC dan printer yang sama agar memudahkan proses Recycle
  • Lebih baik mengupgrade RAM dari pada membei PC baru.
  • Lebih baik memilih virtualisasi dari pada membeli hardware baru (hemat 70% energy)
  • Jangan terlalu cepat membuang/mengganti PC, lebih baik melakukan recycle atau donasi ke pihak lain apabila sudah tidak digunakan.
  • Pilih peripheral berlogo energy star

 

Green Computing pada laptop

  • Mengurangi penggunaan backlight.
  • Matikan bluetooth dan wifi apabila tidak digunakan.
  • Melepaskan MMC dan flashdisk apabila tidak digunakan.
  • Mematikan laptop apabila sudah tidak digunakan.
  • Gunakanlah power saving setting.
  • Mengecilkan volume suara dan kontras layar
  • Minimalisir penggunaan IrDA (infrared) atau serial communication, karena boros energi.
  • Atur layar dan harddisk pada mode sleep/off setelah beberapa menit tanpa penggunaan.
  • Jangan terlalu cepat membeli laptop baru, lebih baik menguprade RAM.
  • Jangan membuang laptop, lebih baik melakukan recycle atau donasikan ke pihak lain, apabila sudah tidak digunakkan.
By. M. Hadid Awaludin

0 komentar:

Posting Komentar